Berita & Artikel

Narasumber Inna Hanarti, S.Pd., M.M.

Kuliah Umum “UMKM Merambah Ekspor Impor” di Politeknik Tempo: Menyemai Mimpi Mahasiswa Jadi Pelaku Bisnis Global


Oleh : Layla Eva Kalyana
05/05/2025
Bagikan :

Politeknik Tempo - Di tengah era perdagangan bebas dan konektivitas digital yang kian masif, Politeknik Tempo mengambil langkah strategis untuk membekali mahasiswanya agar siap menghadapi tantangan pasar internasional. Melalui kuliah umum bertema “UMKM Merambah Ekspor Impor”, kampus yang bernaung di bawah Tempo Media Group ini mengajak generasi muda memahami dunia ekspor secara langsung dari ahlinya.

 

Kegiatan yang berlangsung di Ruang Opini, Lantai 7 Kampus Politeknik Tempo, Palmerah Barat ini menjadi bagian integral dari mata kuliah Kewirausahaan dan Ekspor-Impor yang diasuh oleh dosen sekaligus praktisi bisnis, Rahmi Utami, S.Sos., M.B.A.. Acara ini tidak hanya mengedepankan teori, tetapi juga menghadirkan praktik nyata yang dapat menginspirasi mahasiswa lintas program studi—mulai dari Manajemen Pemasaran Internasional, Desain Media, hingga Produksi Media.

 

Dalam kesempatan ini, hadir sebagai narasumber utama Inna Hanarti, S.Pd., M.M., seorang dosen Politeknik LP3I yang juga dikenal luas sebagai pengusaha ekspor. Inna membawa angin segar dalam suasana kuliah umum dengan membagikan pengalamannya merintis dan membesarkan usaha ekspor dari nol hingga sukses menjalin relasi bisnis di berbagai negara.

 

Inna membuka sesi dengan menggambarkan potensi besar industri ekspor Indonesia, terutama dari sektor UMKM. Menurutnya, pelaku usaha mikro dan kecil di Indonesia memiliki peluang besar untuk menembus pasar global asalkan mampu beradaptasi dengan regulasi, tren konsumen internasional, dan digitalisasi perdagangan.

 

“Ekspor bukan hanya soal kirim barang ke luar negeri, tapi bagaimana kita bisa memahami kebutuhan pasar global, menyesuaikan produk dengan standar internasional, dan yang paling penting: membangun kepercayaan lewat relasi bisnis yang profesional,” jelas Inna.

 

Ia menekankan pentingnya tahapan dalam ekspor, seperti pemilihan produk unggulan, pemahaman regulasi ekspor-impor, proses sertifikasi, hingga peran penting logistik dan dokumen pendukung seperti invoice, packing list, serta bill of lading.

 

Yang menarik, Inna tak hanya berbicara soal bisnis semata. Ia juga membagikan kisah nyata keberhasilan anak-anak didiknya yang kini telah menjalankan usaha ekspor secara mandiri. Menurutnya, keberhasilan itu bukan hanya hasil dari pembelajaran di kelas, tetapi juga hasil dari keberanian mencoba dan konsistensi dalam membangun jejaring global.

 

“Beberapa mahasiswa saya dulunya tak tahu apa-apa soal ekspor. Tapi sekarang mereka sudah rutin ekspor produk kreatif dan makanan ringan ke Malaysia dan Timur Tengah. Ini membuktikan, bahwa siapapun bisa—asal tekun, berani belajar, dan mau bekerja keras,” ungkapnya, disambut tepuk tangan mahasiswa.

 

Sesi tanya jawab pun berlangsung dinamis. Salah satu mahasiswa dari Program Studi Produksi Media, Hilmi, mengangkat pertanyaan seputar peran platform digital dalam mendukung ekspor.  “Apakah e-commerce masih bisa dipakai untuk bisnis ekspor-impor?” tanyanya.

 

Inna menjawab dengan semangat bahwa e-commerce justru menjadi katalis utama dalam memperluas pasar ekspor saat ini, terutama bagi UMKM. Dengan memanfaatkan marketplace global seperti Alibaba, Amazon, atau Etsy, pelaku usaha kini bisa memasarkan produk ke luar negeri tanpa harus menunggu undangan dari pameran internasional.  “E-commerce membuka pintu seluas-luasnya. Yang terpenting adalah kualitas produk, kredibilitas penjual, dan kesiapan logistik,” jelas Inna.

 

Melalui kegiatan ini, Politeknik Tempo ingin menjadi lebih dari sekadar institusi pendidikan. Kampus ini ingin menjadi jembatan penghubung antara mahasiswa dan dunia industri, sekaligus membuka ruang kolaborasi dengan pelaku bisnis yang siap mendampingi mahasiswa dalam menapaki dunia profesional.

 

“Kami percaya bahwa masa depan Indonesia ada di tangan generasi muda yang mampu berpikir global, namun tetap berakar pada budaya lokal. Kegiatan ini adalah salah satu langkah kecil menuju mimpi besar itu,” ujar Rahmi Utami, selaku dosen pengampu.

 

Mahasiswa pun pulang dengan wajah cerah dan semangat baru. Kuliah umum ini bukan hanya menyampaikan materi, tetapi juga menyemai harapan dan kepercayaan diri, bahwa mereka pun bisa menjadi bagian dari pemain global di masa depan.