Pekanbaru
(27/6) – Transformasi Pendidikan Tinggi
Vokasi di Indonesia (VALERIA) Fase 2 sukses dilaksanakan di Pekanbaru. Kegiatan
yang berlangsung dari tanggal 26 hingga 30 Mei 2024 ini diadakan di Grand Jatra
Pekanbaru, menghadirkan serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan
kapasitas kepemimpinan pimpinan perguruan tinggi vokasi.
Program ini
merupakan bagian dari hibah internasional yang diperoleh atas kerjasama
Politeknik Caltex Riau (PCR) dan Universitas Ciputra, yang diberikan oleh DAAD
melalui DIES NMT yang dikelola Potsdam University, Jerman. VALERIA merupakan
implementasi dari DIES National Multiplication Training (NMT) 2023-2024.
Program ini menjadi wadah bagi 24 pimpinan Perguruan Tinggi Vokasi (PTV)
terpilih dari 23 perguruan tinggi vokasi di Indonesia. Para peserta mendapatkan
kesempatan untuk menerapkan praktik kepemimpinan terbaik, berbagi pengalaman,
dan mencari solusi terhadap berbagai tantangan pengelolaan perguruan tinggi
vokasi.
Training
committee kegiatan ini adalah Eddy Yusuf, Istianah Muslim, Muhammad Ihsan Zul
dan Yohana Dewi Lulu Widyasari. Kegiatan ini juga diisi oleh para pakar
pengelolaan perguruan tinggi dari dalam dan luar negeri, yaitu Prof. Peter
Mayer dari Osnabruck University of Applied Science, Jerman, dan Leenawaty
Limantara, Ph.D dari Universitas Kristen Petra, Indonesia. Selain itu, VALERIA
juga menghadirkan fasilitator SPMI Dikti Vokasi Maksum Rois Adin Saf, S.Kom.,
M.Eng., untuk memberikan praktik terbaik terkait sistem penjaminan mutu di
perguruan tinggi.
Istianah
Muslim, S.T., M.T., selaku koordinator program VALERIA Fase 2, mengatakan bahwa
kegiatan yang dilaksanakan selama lima hari ini merupakan kelanjutan dari
kegiatan fase I yang telah dilaksanakan pada Desember 2023 lalu di BSD City,
Tangerang. “Sebanyak 24 peserta
mengikuti rangkaian program yang telah disusun oleh Training Committee
berdasarkan masukan dari para expert. Program training ini disusun dengan
pendekatan participatory approach yang melibatkan peserta secara
langsung melalui brainstorming, diskusi dan inisiasi berdasarkan
pengalaman pimpinan masing-masing perguruan tinggi. Expert dan fasilitator
memberikan ruang kepada peserta untuk memfasilitasi diskusi dengan berbagai
metode yang diadopsi dari kegiatan-kegiatan DIES International. Pada fase ini,
para peserta juga mempresentasikan hasil dari change project yang telah
dilakukan melalui Project Action Plan (PAP). Proyek-proyek tersebut telah direncanakan
pada fase 1 dan diterapkan selama lima bulan. Pelaksanaan PAP ini disupervisi
melalui fase mentoring bersama dengan training committee.
Selain itu,
pada kegiatan ini, juga dilaksanakan event mengenalkan budaya Indonesia yang
diramu dalam Cultural Night, di mana peserta menampilkan kesenian daerah dan
penampilan spesial dari Prof. Peter Mayer membawakan lagu tradisional Jerman” ungkapnya.
Dalam
sambutannya, Direktur PCR Dr. Dadang Syarif Sihabudin Sahid, S.Si., M.Sc.
mengucapkan selamat datang di Kota Pekanbaru kepada semua peserta dan tamu yang
hadir dalam kegiatan VALERIA Fase 2.
“Kehadiran kita
hari ini adalah untuk menuntaskan rencana yang sudah direncanakan lima bulan
lalu. Saya berharap, 24 proyek yang dikerjakan tersebut dapat dimanfaatkan oleh
perguruan tinggi lain sesuai dengan situasi dan kondisi di institusi pendidikan
masing-masing. Kami sangat berharap, walaupun Pekanbaru bukan destinasi wisata,
tetapi setidaknya kita dapat pengalaman dalam hal apapun selama kegiatan
VALERIA Fase 2.” ucapnya.
Isti
menambahkan, kegiatan ini juga dilakukan dalam bentuk kunjungan industri ke
perusahaan mitra PCR, PT Pertamina Hulu Rokan, salah satu BUMN yang bergerak di
bidang minyak dan gas. Hal ini dilakukan karena perguruan tinggi vokasi sangat
didorong untuk memiliki link and match dengan mitra industri.
Pada kegiatan
ini juga dilakukan penandatanganan kerja sama dalam bentuk Memorandum of
Understanding (MoU), Memorandum of Agreement (MoA), dan Implementation Arrangement
(IA) antara Politeknik Caltex Riau, Universitas Ciputra, dan perguruan tinggi
asal peserta program VALERIA ini sehingga dapat memberi manfaat lebih luas
terhadap perguruan tinggi.
Salah
satu peserta yang terpilih mengikuti program VALERIA ini adalah Rizki Ayu
Budipratiwi dari Politeknik Tempo turut membagikan pengalamannya. Ia
mengungkapkan bahwa pelatihan ini tidak saja membuka peluang kerja sama dengan
sesama PTV yang terlibat, tetapi juga menjadi ruang yang tepat untuk
meningkatkan kualitas dan kemampuan tata kelola serta perencanaan kerangka
kerja yang diwujudkan dalam Project Action Plan. “VALERIA memberikan
kami pembekalan secara komprehensif agar mampu melaksanakan tugas dan tanggung
jawab dalam berbagai kapasitas peran sehingga berdampak pada peningkatan
kualitas perguruan tinggi”, ungkap Rizki.
Dengan
selesainya VALERIA Fase 2, diharapkan para peserta dapat menerapkan dan
menyebarluaskan pengalaman workshop yang didapatkan. Selain itu, para peserta
diharapkan dapat membangun jejaring yang lebih kuat antar pimpinan PTV di
Indonesia.
Program ini
dapat terselenggara dengan baik berkat dukungan berbagai sponsor diantaranya
Bank Syariah Indonesia (BSI), PT Pertamina Hulu Rokan WK Rokan, Bank Nasional
Indonesia (BNI), PT PCR Solusi Teknologi (Solustek) and International Testing
Center (ITC).
Program ini
menunjukkan komitmen Politeknik Caltex Riau dan Universitas Ciputra dalam
mendukung pengembangan kepemimpinan di bidang pendidikan vokasi, serta
mempererat kerja sama internasional melalui hibah yang diberikan oleh DIES NMT
dan DAAD.