Berita & Artikel

Penayangan Perdana Short Movie Mata Kuliah Sinematografi

Nonton Bareng Short Movie Karya Mahasiswa Produksi Media Politeknik Tempo


Oleh : Anira Nurhaliza Tamara
20/01/2023
Bagikan :

POLITEKNIK TEMPO - Mahasiswa Produksi Media semester 3 dari Politeknik Tempo sedang menjalankan Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Kuliah Sinematografi dengan tugas membuat Short Movie yang ditayangkan di Gala Premier Kampus Politeknik Tempo pada Kamis (19/01/2023)

 

Terdapat 2 (dua) film dengan genre yang berbeda dan ditayangkan di Gala Premier dengan Judul “Why Can’t We be Friend?” dan “Gudang Berdarah”.

 

Film Why Can’t We be Friend sendiri menceritakan tentang 2 orang pertemanan yang mengalami lika liku kehidupan di kampus. Mulai dari Daniel yang bersikap dingin kepada Shana hingga akhirnya luluh. Namun, siapa sangka bahwa terdapat suatu konflik dari keluarganya yang mengakibatkan munculnya permasalahan hingga keduanya menjadi jauh satu sama lain.

 



Sedangkan Film Gudang Berdarah adalah film thriller yang menceritakan tentang Olin, seorang mahasiswa berprestasi dengan segudang talenta.  Namun, Olin meninggal secara tragis di sebuah gudang di dalam kampus dan film ini membuat penontonnya berfikir serta menerka-nerka, siapakah sosok di balik pembunuh Olin?.

 



Gala Premier yang disaksikan oleh seluruh civitas akademika Politeknik Tempo ini berjalan lancar dan membuat kagum para dosen dengan hasil yang diberikan oleh para mahasiwanya.

 

Politeknik Tempo Jakarta didirikan oleh PT Tempo Inti Media Tbk., bersama para tokoh pendidikan, bisnis, dan industri melalui Yayasan Rumah Edukasi Tempo. Pendirian politeknik ini didasari oleh keinginan untuk ikut serta mengatasi kesenjangan (gap) yang terus terjadi antara lulusan perguruan tinggi dengan dunia kerja. Jumlah lulusan perguruan tinggi melimpah, kesempatan kerja sebetulnya juga cukup banyak. Sayangnya, tingkat pengangguran di kalangan lulusan perguruan tinggi masih besar. Rendahnya keterampilan dan kemampuan teknis seringkali menjadi ganjalan dunia kerja untuk merekrut lulusan perguruan tinggi. 

 

Yayasan Rumah Edukasi Tempo membangun sebuah perguruan tinggi yang diharapkan mampu menjawab tantangan kesenjangan itu atau yang kita kenal dengan istilah "Link & Match". Karena itulah, bentuk politeknik yang dipilih, bukan universitas atau institut. Sistem pembelajaran politeknik yang 60 persen praktik terbukti andal untuk melahirkan lulusan yang punya keahlian teknis disamping pengetahuan teoritis.